Definisi
dan Konsep Komunikasi Internal
Komunikasi
Internal adalah bentuk komunikasi yang terjadi di dalam sebuah organisasi, terjadi
karena terdapat sebuah struktur dalam organisasi dan bertujuan untuk
meningkatkan kinerja SDM dalam organisasi. Dalam organisasi memiliki seorang
manajer yang memiliki beberapa peran seperti peran manajerial, peran
antarpribadi, peran informasional, dan peran keputusan. Antar struktur
organisasi terjadi pertukaran informasi dan harus terjalin hubungan komunikasi
yang baik, dimana antar struktrunya memiliki peran masing-masing untuk mencapai
tujuan organisasi. Pertukaran informasi itu dapat berupa penetapan tujuan,
menetapkan tujuan, merekrut staf, pelayanan pelanggan, negosiasi, memproduksi
produk, dan berinteraksi dengan peraturan. Kualitas komunikasi dalam organisasi
ditentukan dari frekuensi dan intensitasnya, dan konflik tidak bisa dihindarkan
pada sebuah organisasi.
Dalam
komunikasi organisasi terdapat pola komunikasi yang secara umum dibagi 2.
Pertama adalah saluran komunikasi formal, yang terdiri Komunikasi dari atas ke bawah (alur pesan berasal dari
pimpinan ditujukan pada karyawan). Komunikasi dari bawah ke atas (alur pesan berasal dari karyawan ditujukan pada
pimpinan). Komunikasi horisontal (terjadi antara bagian-bagian yang memiliki
posisi sejajar/sederajat). Komunikasi diagonal (melibatkan komunikasi antara
dua tingkat organisasi yang berbeda). Kelemahan dari saluran komunikasi formal
adalah Komunikasi formal “dianggap” terlalu ribet karena membutuhkan dokumen
dan waktu lebih lama untuk menyampaikan informasi kepada “si pengambil
keputusan”. Sementara saluran komunikasi informal bersifat luwes, fleksibel,
tidak terikat aturan, waktu.
Dalam
organiasi diperlukan adanya pengelolaan komunikasi yang baik untuk menangani
beberapa masalah. Penanganan terhadap pesan rutin, untuk memaksimalkan manfaat
dan meminimkan biaya, manajer bisa melakukan pengurangan jumlah pesan masuk
atau pesan keluar, pemberian instruksi yang jelas kepada departemen terkait,penyerahan
tanggung jawab “penyeleksian” kepada seseorang yang dinilai mampu dan pemberIan
latihan kepada petugas tersebut. Penanganan Krisis Komunikasi, manajer bisa
melakuka pembentukan tim darurat yang mampu bekerja di bawah tekanan waktu, dan
lihai dalam krisis, mendorong pimpinan puncak segera mengambil tindakan, menciptakan
pusat informasi yang mudah diakses, bersikap jujur dan terbuka, membantu
perusahaan mengimplementasikan keputusan. Untuk mengelola komunikasi dibutuhkan
keterampilan berkomunikasi yang bisa ditingkatkan dengan cara, membaca, mendengarkan,
membuat percakapan menarik, melakukan wawancara, berdiskusi dengan kelompok
kecil, berpidato dan presentasi, menulis surat, memo, dan laporan.
Publik
Internal.
Publik
internal menurut Bachtiar Aly, UT, 1995 adalah orang-orang yang bergiatdalam organisasidan yang secara
fungsional memiliki tugas dan pekerjaan serta hak dan kewajiban tertentu.
Publik internal dilakukan oleh seorang PR, ditujukan untuk menciptakan iklim
kerja yang baikdan kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar.
Beberapa bentuk hubungan publik internal yaitu, hubungan dengan karyawan karena
karyawan merupakan, ujung tombak perusahaanyang membutuhkan dukungan untuk
membela kepentingan mereka,mereka mudah dipicu oleh isu, rumors
negatif padahal mereka merupakan sumber suara potensial di dalam pemilihan umum
dan sumber empati dari pers/media.Hubungan dengan pemegang saham yang dapat
dilakukan dengan Menyatakan selamat kepada pemegang saham yang baru, memberikan
laporan rutin mengenai perkembangan perusahaan, mengirimkan majalah organisasi,
dan mengadakan pertemuan face to face. Hubungan dengan para manajer dapat dilakukan dengan cara memberlakukan
adanya uang tunjangan jabatan, kegiatan coffee morning diantara para
manajer, koordinasi kerja antar bagian, menyediakan alat transportasi bagi
kepentingan dinas. Dan yang terahir adalah hubungan dengan para buruh, hubungan
ini ditujukan untuk menjaga keharmonisan antara buruh dan pimpinan.
Investor
relations ada pada organisasi bisnis
atau perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal (go
public) yang dilakukan oleh pemegang saham, manajemen perusahaan, penasehat
perusahaan, pemberi pinjaman, pihak luar yang berpengaruh.Investor Relations
(IR), bisa dijumpai di BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal), bursa efek, dan media
massa. Tugas investor relation adalah mengikuti perkembangan bursa saham, menyediakan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada masyarakat
keuangan, memberikan saran kepada
manajemen terkait saham perusahaan, memberikan
jawaban terhadap berbagai pertanyaan bidang keuangan.
Fungsi Humas Internal.
Kegiatan humas internal untuk publik internal yang bertujuan
untuk meningkatkan motivasi karyawan, dan meningkatkan kepercayaan karyawan terhadap
perusahaan. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan informasi pada karyawan
secara keseluruhan dan bersama-sama. Bentuk Hubungan Internal dalam Lembaga
Pendidikan:
- Hubungan
dengan publik pimpinan
- Hubungan
dengan publik fakultas
- Hubungan
dengan publik pegawai
- Hubungan
dengan publik yayasan
- Hubungan
dengan publik dewan komisaris
- Hubungan
dengan publik dosen
- Hubungan
dengan publik mahasiswa/pelajar
Contoh penilaian publik internal terhadap peran
humas
THESIS: “Penilaian Publik Internal Terhadap Peran
Humas (Studi Kasus Terhadap PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor)”
Dinaryati Hidayat, Rossy, 2005
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa:
- Karyawan
yang muda skor penilaiannya buruk terhadap peranan humas sedangkan
karyawan yang tua bagus
- karyawan
laki-laki memperlihatkan penilaian yang tinggi terhadap peran humas dan
karyawan berjenis kelamin perempuan bagus
- karyawan
baru memperlihatkan penilaian yang tinggi terhadap peran humas dan
karyawan yang lama rendah
- Tidak
terdapat hubungan antara penilaian publik internal terhadap peranan humas
dengan motivasi kerja karyawan. Hal ini dikarenakan motivasi karyawan
dalam melaksanakan pekerjaannya lebih disokong oleh unit kerja sumber daya
manusia yang lebih banyak bersentuhan dengan kebutuhan, permasalahan dan
solusinya, sehingga tidak ada hubungannya dengan unit kerja humas.
- Tidak
terdapat hubungan antara penilaian publik internal terhadap peranan humas
dengan loyalitas kerja karyawan. Karyawan sama-sama memiliki loyalitas
yang tinggi. Hal ini dikarenakan loyalitas karyawan lebih dipengaruhi oleh
dedikasi terhadap perusahaan, perasaan memiliki, perasaan terbuka terhadap
kritik dan saran dan berbagai indikator loyalitas lainnya. Semua hal yang
berkaitan dengan loyalitas karyawan tersebut dipupuk oleh unit kerja
sumber daya manusia yang bersentuhan langsung dengan karyawan, sehingga
tidak ada hubungannya dengan unit kerja humas.
- Tidak
terdapat hubungan antara penilaian publik internal terhadap peranan humas
dengan kinerja karyawan, karena semua karyawan sama-sama memiliki kinerja
yang tinggi
Komunikasi Multikultural.
Komunikasi multikultural muncul dari pemahaman
tentang multikulturalisme. Dalam istilah multikulturalisme terkandung dua
pengertian yang sangat kompleks yaitu ”multi” yang berarti plural dan
”kulturalisme” yang artinya kultur atau budaya. Plural selain mengandung arti
yang berjenis-jenis, juga mempunyai implikasi politis, sosial, dan ekonomi. Oleh
sebab itu, multikulturalisme erat kaitannya dengan pluralisme dalam prinsip
demokrasi.
Multikulturalisme menjadi semacam respons kebijakan
baru terhadap keragaman adanya komunitas-komunitas yang berbeda saja tidak
cukup; sebab yang terpenting adalah bahwa komunitas-komunitas itu diperlakukan
sama.Setiap entitas sosial dan budaya masih tetap membawa serta jati dirinya,
tidak terlebur kemudian hilang, tetapi juga tidak diperlihatkan sebagai kebanggaanmelebihi penghargaan
terhadap entitas lain. Jadi, pada intinya multikulturalisme adalah sebuah perspektif alternatif untuk mengatasi pertentangan dan konflik
sosial bernuansa etnis, agama, ras.
Aplikasi komunikasi
multikulturalisme dalam organisasi adalah sebagai contoh dalam perusahaan HSBC.
HSBC menghargaikeberagamanbudaya. “Diversity is central to our brand,”
demikiankutipanpernyataan yang terdapat di situsresmi HSBC. HSBC
jugamenyesuaikanpenghargaannyaterhadapbudayadengantagline yang
dimilikinyayaitu “world’s local bank” yang selaludiselipkan di
setiapiklan-iklannya di seluruhdunia.
Beberapahal
yang diterapkan HSBC untukmenghargaimultikulturalitasdalamorganisasinya:
- Pemahamanterhadappentingnyakontribusitiapindividuuntukkesuksesanorganisasi.
- Memaksimalkanpotensimerekadanmemberimerekainspirasi
- Menciptakankerangkanilaidanperilakusebagaipanduan
- Menciptakanprinsipdasar yang
mendefinisikanorganisasinya.
Budaya Organisasi
Wirawan
(2007:10) mendefinisikan budaya organisasi sebagai norma, nilai-nilai, asumsi,
kepercayaan, filsafat, kebiasaan organisasi, dan sebagainya yang dikembangkan dalam waktu yang lama oleh pendiri,
pemimpin dan anggota organisasi yang disosialisasikan dan diajarkan kepada anggota baru serta diimplementasikan dalam aktivitas organisasi sehingga mempengaruhi pola pikir, sikap, dan perilaku anggota organisasi dalam memproduksi produk,
melayani konsumen dan mencapai tujuan organisasi. Manfaat budaya organisasi dalam organisasi/perusahaan adalah :
- membantu mengarahkan sumber daya pada pencapaian visi, misi,
dan tujuanorganisasi.
- meningkatkan kekompakan tim antar berbagai departemen, divisi atau unit
dalam organisasi sehingga mampu menjadi perekat yang mengikat orang
dalam organisasi bersama-sama.
- membentuk perilaku karyawan sehingga memungkinkan organisasi bekerja dengan lebih efisien dan efektif.
- meningkatkan motivasi karyawan dengan memberi mereka perasaan memiliki,
loyalitas,
kepercayaan dan nilai-nilai,
dan mendorong mereka berpikir positif tentang mereka dan organisasi.
- memperbaiki perilaku dan motivasi sumber daya manusia sehingga meningkatkan kinerjanya dan pada gilirannya akan meningkatkan kinerja organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Tujuan implementasi Budaya Organisasi menurut
Robbins (2002) :
1.
Budaya memiliki suatu peran batas-batas penentu:
yaitu, budaya menciptakan perbedaan antara satu organisasi dan organisasi
lain.
2.
budaya berfungsi untuk menyampaikan rasa identitas kepadaanggota-anggota organisasi.
3.
budaya mempermudah penerusan komitmen hingga mencapa ibatasan yang lebihluas,
melebihi batasan ketertarikan individu.
4.
budaya mendorong stabilitas sistem sosial. Budaya merupakan suatu ikatan sosial yang
membantu mengikat kebersamaan organisasi dengan menyediakan standar-standar yang
sesuai mengenai apa yang harus dikatakan dan dilakukan karyawan.
5.
budaya organisasi bertugas sebagai pembentuk perilaku serta sikap karyawan.
Tipe Budaya Organisasi :
1.
Budaya Macho.
Kelebihannya:
Siap
menghadapi bisnis yang penuh resiko, tantangan yang kuat, serta umpan balik
serba cepat, keras, dinamis, dan kompetisi
yang tajam.
Kelemahan-kelemahannya:
a.
Daya tahan
lama hampir tidak ada, karena perusahaaan ini berorientasi jangka pendek (product oriented and profit making).
b.
Secara
internal lebih mengarah pada persaingan individual, daripada semangat
kebersamaan, usaha untuk belajar dari suatu kesalahan akan terabaikan.
2.
Budaya Keras :
Biasanya hiperaktif dan agresif.
Kelebihan-kelebihannya:
a.
Para karyawan diberi pelatihan yang maksimal dengan maksud meminimalisir resiko yang mungkin
muncul, plus diharapkan dengan umpan balik yang serba cepat meraih penjualan omzet dan
keuntungan yang besar, intensif, dan proaktif dalam menjajakan produk-produknya
secara agresif kepada calon konsumennya (door to door selling), baik
secara langsung maupun tidak langsung.
b.
Mengutamakan prestasi individual, dan berorientasi kerja, agresif, enerjik, mobile,
serta mampu melakukan berbagai macam teknik, kontes promosi, eksebisi dan
presentasi bisnis dalam upaya meraih penjualan produk sebanyak-banyaknya atau
demi memperoleh keuntungan lebih besar.
c.
Setiap tim penjual dan marketer diutamakan
memiliki kemampuan dibidang marketing, persuasive dan “daya jual” (selling
point) personal yang tinggi.
Kelemahan-kelemahannya:
a.
Mengabaikan pelayanan
b.
Terlena dengan sukses jangka pendek
c. Perspektif
hanya bersifat jangka pendek, hampir sama dengan budaya perusahaan yang
menganut tipe macho.
d.
Karyawan
sering ganti-ganti dengan alasan tidak memenuhi omzet
3.
Budaya Petaruh
: Mengandung resiko untung atau rugi.
Kelebihannya:
Resiko ditekan agar tidak terlalu tinggi dan setiap
tindakannya terencana dengan baik serta sistematis.
Kelemahannya: Proses pengambilan keputusan terlalu lama
4.
Budaya Proses (sikap hati-hati/prudential
terhadap keputusan yang diambil, menyukai serba keteraturan dan on time)
Kelebihannya:
a. Setiap keputusan yang diambil dilakukan dengan
sistematis
b. Mengutamakan kerja tim
Kelemahannya:
a.
Proses
pengambilan keputusannya terlalu birokratis dan memakan banyak waktu
b.
Sensitif
terhadap isu negatif, dan berita negatif (news negative) baik berasal
internal maupun eksternal akan langsung mengganggu nilai-nilai kepercayaan dan
citra perusahaan.
Contoh Budaya Organisasi :
Perusahaan PT. Kereta Api (Persero)
Budaya perusahaan “ RELA “ yang diartikan “ Ikhlas
Bekerja, berjuang, berkorban dan belajar untuk kemajuan perusahaan: Rela
dijabarkan sebagai berikut:
“ R “ (Ramah) à Senantiasa memelihara suasana/menunjukkan sikap
ramah tamah dalam melayani semua pelanggan dan dalam bekerjasama dengan
mitra-kerja ekstern maupun intern.
“ E “ (Efektif dan Efisien) à Senantiasa
mengupayakan dan meningkatkan efektifitas dan efisiens kerja/usaha serta
kemampuan mendayagunakan biaya, waktu ataupun berbagai sumber daya lain secara
tepat guna dan hemat, dengan menjamin mutu hasil kerja yang lebih baik.
“ L “ (Lancar) à Senantiasa berupaya memelihara/menjamin kelancara
pelayanan bagi semua pelanggan, ekstern maupun intern, berikut pelaksanaan
pekerjaan yang mendukungnya, untuk dapat memberikan pelayanan yang tepat waktu.
“ A “ (Aman) à Senantiasa memelihara dan berupaya meningkatkan jaminan
keamanan/keselamatan pengguna jasa atau barang bawaan ataupun kirimannya serta
awak/pekerja berikut aset yang dioperasikannya dan juga lingkungan sekitarnya.
Human Relations Development ( HRD )
Komunikasi
persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka
dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan
kebahagiaan dan kepuasaan hati pada kedua belah pihak. Suksesnya seseorang
dalam melaksanakan “Human Relations” karena ia berkomunikasi secara etis,
ramah, sopan, menghargai, dan menghormati orang lain.Human Relations ini
dilakukan dimana saja : di rumah, pasar, kampus, toko, dalam bis, kereta api,
dan sebagainya.
Pada
intinya adalah Human Relations merupakan proses interaksi melibatkan perasaan,
kata yang diucapkan dalam komunikasi, mencerminkan perasaan dan sikap, proses
penyesuaian diri. Hubungan antar manusia secara luas mencoba menemukan,
mengidentifikasi masalah dan membahas untuk mendapatkan pemecahan masalah.
Human
Relations sebagai Ilmu Pengetahuan adalah suatu pemahaman mengenai suatu
sosiologi yang konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah
interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan
menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam
penyesuaian dengan situasi baru. Erat kaitannya dengan interaksi antara dua
atau lebih individu manusia dan perilaku individu yang satu mempengaruhi,
mengubah, dan memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya. Dengan kata
lain Human Relations berkaitan dengan Komunikasi Antar Personal karena bersifat
dialogis yang mana masing-masing tahu, sadar dan merasakan efeknya.
Human
Relation merupakan salah satu fungsi manajemen, yang bertujuan untuk
mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya,
mengevaluasi prilaku public, dengan membuat perencanaan, kebijakan-kebijakan,
menggunakan komunikasi yang jelas agar public dapat memahami dan menerima
rencana atau program yang sudah dibuat. Atau bisa juga mempunyai arti sebagai
komunikasi persuasif secara tatap muka untuk menggugah kegairahan dan kegiatan
bekerja dengan semangat yang produktif dengan perasaan bahagia pada kedua belah
pihak, baik manajer maupun karyawan dan atau orang lain yang ada hubungannya
dengan orang lain. Jadi, Human Relations dalam manajemen berkaitan erat dengan
tipe-tipe kepemimpinan dan ciri-ciri kepimpinan yang baik dimana efeknya adalah
kepada kelangsungan suatu organisasi/perusahaan tersebut.
Peran human relation sangat menentukan aktifitas
organisasi dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu, human relations harus memiliki evaluasi prestasi kerja bagi
seluruh orang-orang yang ada di dalam organisasi, sehingga organisasi tersebut
dapat mengetahui sejauh mana tingkat pencapaian prestasinya dan hal ini dapat
dijadikan tolak ukur untuk pemberian kompensasi, pengembangan potensi diri
serta perbaikan lingkungan kerja dalam melakukan inovasi yang akhirnya akan
meningkatkan motivasi dan juga meningkatkan prestasi kerjanya, maka organisasi
harus memberikan insentif atau membuat kebijakan tertentu dalam rangka
memotivasi pegawainya, agar dapat memberikan kontribusi balikan kepada
organisasi, yaitu berupa prestasi kerja yang tinggi.
Tujuan
Human Relations dalam manajemen adalah :
·
Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
memperoleh kepercayaan dari publik atau masyarakat.
·
Memiliki sasaran untuk menciptakan opini public
yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
·
Merupakan unsur penting dalam manajemen guna
mencapai tujuan sesuai dengan harapan perusahaan.
·
Untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara
perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal.
Kegiatan komunikasi perusahaan yang berorientasi internal, Perusahaan
mengkomunikasikan kepada karyawannya segala aspek dalam membangun merek,
sehingga pada karyawannya terbentuk perilaku yang
sesuai dengan misi merek itu sendiri. Manfaat Internal Branding adalah Jika internal
branding berhasil dijalankan dengan baik,
dan disinergikan dengan strategi eksternal maka perusahaan dapat menjangkau khalayak
yang lebih luas dan mendapatkan loyalitas,
baik itu mitra, aliansi strategis, pemegangs aham,
pelanggan, dan tentu saja karyawan.
Dalam jangka panjang juga akan meningkatkan value dari perusahaan.
Alat
komunikasi dalam Internal Branding adalah berupa media internal meliputi :
1.
Manual Handbook
2.
News Clipping (Guntingan Berita)
3.
Surat (Memo Internal)
4.
Telepon Internal Bebas Pulsa (Extention Telephone Number)
5.
Rapat dan Telekonferensi
6.
Newsletter
7.
Papan Pengumuman
8.
Poster
9.
Kotak Saran
10. Rak informasi
Aliran Komunikasi dalam Internal
Branding menurut Pace &Faules, 2005:
- Kepercayaan
- Pembuatankeputusanbersama
- Kejujuran
- Keterbukaandalamkomunikasikebawah
- Mendengarkandalamkomunikasikeatas
- Perhatianpadatujuan-tujuanberkinerjatinggi
Sifat
aliran Komunikasi dalam Internal Branding :
- Informasi
tidak mengalirsecara
harfiah. Kenyataannya, informasi
sendiri tidak bergerak
- Penciptaan,
penyampaian, dan interpretasi pesan merupakan proses yang mendistribusikan pesan-pesan ke
seluruh organisasi.
- Aliran
informasi dalam suatu organisasi, sebenarnya adalah suatu proses dinamik,
dalam proses inilah pesan-pesan secara tetap dan berkesinambungan
diciptakan, ditampilkan dan diinterpretasikan. Proses
ini berlangsung terus dan berubah secara konstan.
Pola
Aliran Komunikasi dalam Internal Branding :
- Pola Roda : Mengarahkan seluruh informasi kepada individu yang menduduki posisi sentral
- Pola Lingkaran :Memungkinkan semua anggota
berkomunikasi satu dengan yang lainnya
hanya melalui sejenis sistem
pengulangan pesan.
Arah
Aliran Komunikasi dalam Internal Branding :
- Arah
aliran informasi menunjukkan bagaimana
anggota organisasi melakukan
interaksi dan berkomunikasi
- Arah
aliran informasi dalam organisasi terdiri dari: Komunikasi ke bawah, ke atas, horisontal, dan komunikasi lintas saluran
Komunikasi ke Bawah
: Informasi mengalir dari jabatan
berotoritas tinggi kepada yang berotoritas rendah.
Komunikasi ke Atas : Informasi
mengalir dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi.
KomunikasiHorisontal : Komunikasi horisontal terdiri dari penyampaian informasi di antara
rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama.
KomunikasiLintasSaluran : Berawal dari munculnya keinginan pegawai untuk berbagi informasi
melewati batas-batas fungsional dengan individu yang tidak menduduki posisi
atasan atau bawahan mereka.
Hambatan Komunikasi dalam Internal Branding :
- Penyaringan : dipengaruhi rasa takut yang disebabklan pesan
yang disampaikan adalah berita buruk.
- Persepsi selektif : Kita menerjemahkan sandi dari suatu pesan,
penerima menyesuaikannya dengan harapan mereka sendiri ke dalam
komunikasi.
- Kelebihan informasi : Jika terjadi kelebihan informasi maka seseorang
cenderung membuang, mengabaikan, mengalihkan atau bahkan melupakan
informasi tersebut.
- Emosi : Pesan akan berubah makna jika pada saat kondisi emosi penerima tidak baik.
Pada saat keadaan emosi sedang marah atau bingung, pesan yang
diterima akan berbeda maknanya.
- Bahasa : seseorang tidak menyadari bahwa bahasa yang
telah dimodifikasi tersebut digunakan pada kelompok lain yang tidak
menganggap bahasa tersebut sama dengan apa yang mereka maksudkan.
- Kesulitan komunikasi : karena menderita kegelisahan yang
dapat melemahkan mereka dalam berkomunikasi yang efektif. Penderitanya biasanya merasakan ketegangan dan kegelisahan
yang
tidak semestinya dalam berkomunikasi baik lisan maupun tertulis ataupun keduanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar