Transmedia merupakan industri media yang besar dimana Transmedia ini menaungi 3 media, yakni media
online detik.om dan dua stassiun televisi berskala nasional yakni Trans TV dan
Trans 7. Di tahun 2014 ini Transmedia genap berusia 12 dan selama itu pula Trans
menunjukan prestasi yang cukup bagus dan konsisten sehingga mampu menjadi yang
terdepan di industri televisi. Sebagai organisasi yang telah mengalami pasang
surut satu dekade lebih dalam dunia pertelevisian dan menjadi media online,
budaya kompetisi menjadi bagian yang tak terpisahkan, sekaligus sebagai pemacu
untuk terus berproses menjadi yang terbaik.
Budaya kreatif sekaligus kompetitif namun tetap tak melupakan
kerjasama memang sangat terlihat di Transmedia. Hal ini terlihat ssaat Raker
Tahunan Transmedia di Kota Bandung pada Januari lalu. Saat itu, setelah mereiew
permormance di tahun sebelumnya dan menetapkan target yang harus dicapai di tahun
2014 lengkap dengan strategi yang akan dilakukan oleh masing-masing divisi
& perusahaan. Hal yang membedakan dengan raker tahun sebelumnya adalah
semua presentasi Trans TV dan Trans 7 ditampilkan dalam bentuk video yang
menarik sehingga sesi presentasi berjalan efektif dengan tampila audio visual
yang menarik. Detikcom juga tidak ketinggalan menghadirkan presentasi yang
kreatif serta penuh kejutan.
Trans TV, Transs 7 dan detikcom telah menunjukan banyak
prestasi melalui kerjasama yang dibangun antar bagian. Satu dan lainnya saling
memberikan support, bersama berjuang guna menghadapi beragam tantangan.
Berbekal banyak tenaga muda yang kreatif, erdas, tangguh, dan penuh semangat
serta memiliki jiwa leadership, maka
Transmedia mampu bertahan dan menjadi yang terdepan dalam industri hiburan
televisi Indonesia.
Chairul Tanjung selaku pemilik Transmedia pernah mengatakan
ahwa semua karyawan diminta untuk tidak hanya fokus dalam traditional marketing namun juga mulai masuk
dalam new era marketing. Perlu kerja keras dan kesadaran mengembbangkan gagasan
dengan dukungan semua pihak dalam menjalankan visi dan misi yang sama unuk
kemajuan bersama. Partisipasi dan sinergi yang terjalin antar seemua unit usaha
akan memudahkan dalam membidik sasaran
guna mewujudkan mimpi dan target yang ada. Ada beberapa hal yang
disampaikan Chairul Tanjung saat raker
tahunan Transmedi yang berlangsung pada Januari 2014, yakni :
1.
Melihat kembali SDM yang kita miliki, karena
persaingan bisnis media ukup ketat membutuhkan SDM yang pintat, erdas dan mampu
menghasilkan inovasi serta kreativitas yang luar biasa
2.
Budaya kerja yang saling mendukung akan membantu
menghasilkan inovasi dan kreativitas baru yang out of the box.
3.
Leader menjadi contoh, bersikap lebih baik dan
bekerja lebih detail serta jangan pernah berkompromi dengan kualitas, jadilah
perfeksionis di masing-masing pekerjaan.
Dalam Transmedia sangat ditanamkan 4 hal penting yang
menentukan pencapaian prestasi seorang karyawan, yaitu Kreatifitas, Eksekusi,
Pemahaman bisnis dan Leadership. Orang yang berkutat dalam bidang finance tetap harus memiliki kreatifitas. Bukan hanya mengatur cash flow keuangan sebuah perusahaan
agara jadi efektif, tetapi juga harus dapat membuat gimmick agar karyawan bersemangat dengan tetap low cost. Untuk ekssekusi, ide-ide brilian kadang jauh lebih mudah
terbesit dan dikonsepkan daripada saat diaplikasikan. Karena itu faktor
ekssekusi akan menentukan keberhasilan sebuah ide ‘ciamik’. Untuk pemahaman
bisini, dalam dunia bisnis apapun itu ujung-ujungnya labba. Hanya peerusahaan
nirlaba saja yang tidak memikirkan profit. Karena itu, sebagai kreator
sekaligus eksekutor, kita juga perlu mengerti perimbangan antara biaya dan revenue feasibility. Satu elemen
bersifat universal dalam kegiatan sehari-hari adalah kepemimpinan. Dalam era
pemberdayaan saat ini, banyak perusahaan tidak lagi mencari manajer. Yang
mereka butuhkan adalah pemimpin. Dalam
bisnis televisi, leadership menjadi hal penting bukan hanya karena penuh
dengan orang-orang kreatif yang perlu disamakan arah tujuannya, tetapi juga
karena diperlukan banyak pemimpin untuk menselaraskan keepatan, ketepatan dan
kesamaan tujuannya.
Namun, meski begitu kegiatan yang penuh tuntutan kreatifitas
dan persaingan kempetitif tidak berlangsung selamanya sehingga menyiksa para karyawan dengan
kejenuhan. Setelah sepanjang tahun 2012-2013 Transmedia menemui banyak masalah,
dimulai dari kehilangan tim liputan Ismiyati dan Aditya Sukardi karena
kecelakaan Sukhoi pada Mei 2013, perpisahan dengan 25 anggota karyawan, dan
terakhir hijrahnya puluhan karyawan dari berbagai level ke berbagai media.
Setelah dihadapkan berubi-tubi masalah, publik internal mencoba untuk
menghilangkan penat dan suntuk mereka lalu dilampiaskan untuk menaklukan Gunung
Rinjani di Lombok.
Intinya Transmedia mencoba menanamkan para karyawannya
dengan lingkungan persaingan dan juga kretifitas untuk memotivasi karyawan.
Bagi mereka yang bekerja di televisi, jelas sekali bbahwa pilihannya hanya ‘Kreatif’
atau ‘Mati’!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar