I. Analisa Kegiatan Publik Internal BUMN TVRI ( Televisi Republik Indonesia )
Televisi
Republik Indonesia atau yang biasa dikenal dengan sebutan TVRI adalah sebuah
stasiun televisi milik negara satu-satunya yang masih aktif hingga sekarang.
TVRI memiliki Divisi Humas yang memiliki peran penting dalam kegiatan internal
maupun eksternal TVRI itu sendiri, untuk itu Humas dituntut untuk melakukan
reposisioning peran, tugas dan tanggung jawab melalui penataan di seluruh
elemen berupa penataan kelembagaan, sumber daya manusia, tata laksana dan
pelayanan publik di mana unit kerja Humas adalah sebagai institusi pembangun
citra lembaga. Menyadari begitu pentingnya peranan Humas dalam suatu organisasi
guna membangun citra organisasi/institusi/lembaga dimata masyarakat maka
peranan Humas harus benar-benar diberdayakan terlebih saat ini Humas sudah
merupakan bagian dari mekanisme manajemen dalam pengambilan keputusan seiring
dengan perubahan statusnya sebagai Lembaga Penyiaran Publik.
Humas
Internal adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan hubungan yang
harmonis, baik vertikal maupun horizontal guna terwujudnya suasana kerja yang
kondusif dilingkungan TVRI, dalam bentuk :
1. Melakukan
dialog informal dengan para pimpinan satuan kerja dan karyawan dalam upaya
memperoleh informasi berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
2. Mempersiapkan
dan melaksanakan kegiatan tatap muka dalam rangka mensosialisasikan visi dan
misi perusahaan.
3. Merencanakan,
mempersiapkan dan melaksanakan penerbitan bulletin intern dengan tujuan :
a. Sebagai sarana media komunikasi timbal balik
antara pimpinan dan karyawan.
b. Sebagai
sarana untuk meningkatkan wawasan karyawan mengenai dunia pertelevisian.
c. Sebagai
sarana untuk menyalurkan hobby dan bakat di bidang penulisan naskah bagi karyawan
TVRI.
4. Menyediakan
papan pengumuman sebagai suatu kelengkapan penyebaran informasi yang perlu
diketahui karyawan.
5. Menyelenggarakan
suatu kegiatan yang bertujuan meningkatkan keakraban di antara karyawan serta
keluarganya dengan memanfaatkan event-event nasional dan peringatan hari jadi
TVRI.
II. Analisa kegiatan Publik Internal
Perusahaan Televisi Swasta Trans Corp (Transmania)
Transmania dibentuk sejak 2006 yang
dibuat oleh televisi nasional. Komunitas Transmania menjadikan duta muda
Transmania sebagai icon pemirsa muda Trans TV yang mempunyai kepedulian
terhadap lingkungan disekitarnya melalui beraneka ragam kegiatan positif
bersama Trans TV. Transmania dibawah naungan marketing PR Trans TV merupakan
komunitas anak muda yang kreatif, mandiri, dengan selalu menghadirkan program
kegiatan yang menarik, edutainment dan komunikatif.
Strategi PR dalam membentuk Transmania
dapat dilihat dari perencanaan program yang diselenggarakan secara intens, baik
dari pihak Trans TV maupun dari dalam komunitas Transmania itu sendiri.
Marketing Publik Relations Trans TV membuat program kerja dengan membentuk
Transmania sebagai tujuan untuk membangun brand loyalty terhadap Trans TV.
Melalui rencana program kerja dalam menciptakan brand image dan sebagai wujud
program CSR, marketing public relations telah berhasil menciptakan strategi
dalam pembentukan Transmania sebagai wadah berkumpulnya para pemirsa setia
Trans TV dan usaha untuk membangun loyalitas komunitas tidak hanya melalui
program acaranya saja.
Komunitas Transmania memiliki rasa
kekeluargaan dan persahabatan yang dapat dilihat dari perasaan saling
melengkapi, minat yang sama, kreatifitas yang tinggi, perasaan peduli antara
satu dengan yang lain agar seluruh anggota dalam komunitas tetap kompak. Hal
ini dapat dilihat dengan adanya serangkaian kegiatan internal seperti :
-
Kumpul-kumpul sharing antar anggota
setiap kesempatan.
-
Berkumpul setiap akhir pekan untuk
sekedar hangout bareng.
-
Menentukan hari tertentu untuk digunakan
sebagai penyelenggaraan event-event internal.
-
Cangkruk antar anggota setiap ada
kesempatan membahas ide-ide kreatif.
-
Kegiatan olahraga rutin setiap pagi yang
difasilitasi oleh Trans TV.
III. Analisa perbedaan antara BUMN dan
Swasta
Menurut
kelompok kami, perbedaannya sangat terlihat jelas yaitu di BUMN kegiatan
internal perusahaan cenderung kaku dan tidak uptodate sedangkan perusahaan
swasta lebih uptodate dan tidak kaku. Maka dari itu untuk perusahaan di
Indonesia perusahaan swasta cenderung lebih maju daripada BUMN karena
perusahaan swasta lebih mengikuti perkembangan zaman. Selanjutnya menurut
kelompok kami, kegiatan internal di BUMN tetap mengacu pada peraturan tetap
perusahaan jadi terkesan sangat patuh peraturan dan berlangsung datar setiap
harinya sehingga kami menganalisa hal ini menyebabkan pihak internal dari BUMN
itu sendiri merasa jenuh sehingga tidak dapat bekerja secara maksimal. Berbeda
dengan perusahaan swasta yang berkreatifitas secara bebas sehingga kreatifitas
yang dibangun oleh para anggota dapat terus berjalan lancar sehingga terjalin
kerja sama yang baik antara perusahaan dan karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar